Belum Saatnya Untuk Menang!

Ada beberapa hal menarik yang terjadi hari ini, seperti menemukan bibit (talent) baru yang bisa menjadi contoh untuk mereka di kesempatan selanjutnya, teman baru, channel baru dan masih banyak hal positif lainnya yang saya dapat dari acara yang satu ini.
Secara kemampuan, saya merasa para junior saya sudah mencukupi, namun apalah daya tangan tak sampai. Kekurangan yang mereka miliki dari segi materi/ konten membuat mereka sulit untuk melawan lawan mereka yang memang telah dipersiapkan secara matang sebelumnya.
Alhasil, para junior-ku yang sudah berjuang habis-habisan di AECS 2016 ini hanya harus puas dengan bertengger di Octo-final Round. Namun, itu tidak membuat saya berkecil hati, sebaliknya, mereka menanggapi itu tidak dengan cara yang mendramatisir seperti menangis ataupun yang lainnya. Itu membuat saya sangat lega. Karena memang pada dasarnya tujuan saya menurunkan mereka ke lomba yang sangat bergengsi itu adalah untuk memberikan pengalaman tentang perlombaan debate di tingkatan yang cukup besar, atau mungkin bisa disetarakan dengan tingkat Nasional.
Ya, memang untuk kali ini SMA-ku, junior-junior-ku tidak membawa pulang piala apapun dari kompetisi itu. Tapi yang jelas, pengalaman mereka yang mungkin hanya akan dialami satu kali saja bisa menjadi salah satu pengalaman berharga yang bisa mereka tularkan ke junior mereka nanti.
Terlepas dari itu semua, saya berharap semangat mereka dalam berkompetisi untuk mengasah kemampuan mereka terus berkobar dalam benak mereka agar kemampuan yang mereka miliki bisa terus terasah dan kelak bermanfaat untuk diri mereka, agama, nusa dan bangsa ini.
Ya, mungkin itulah yang mau saya sampaikan tentang pengalaman saya seharian ini. Semoga artikel ini tidak mengganggu kalian semua. Ingat, untuk kalian semua, yang masih sekolah, kuliah atau bahkan yang sudah bekerja, jangan pantang menyerah! Ingatlah, prestasi itu bisa diraih dan hanya bisa diraih dengan kerja keras. Tak ada kesuksesan yang instan.
Sukses dan usaha itu seperti gula dan manisnya, tak bisa dipisahkan. – Akhmad Syahroni
Sumber Gambar: http://www.passionmagz.com/